Sunday, May 5, 2013

Padepokan Badu Wanar, Penyebaran Agama Islam di Kabupaten Lamongan

Adapun pusat penyebaran agama Islam yang lain, berada di Dusun Badu Desa Wanar Kecamatan Pucuk, terletak di sebelah barat daya kota Lamongan. Penyebarnya ialah Raden Panembahan Agung Singodipuro salah seorang cucu Pangeran Singosari penguasa Giri yang terakhir.
Tatkala Giri berhasil dikalahkan oleh Amangkurat II yang bekerja sama dengan Kompeni Belanda pada tanggal 25 April 1680, Raden Panembahan Agung Singodipuro berhasil meloloskan diri ke desa Kradenanrejo wilayah Kedungpring.
Setelah melewati masa persembunyian di Gunung Liman Nganjuk dan lereng Gunung Wilis, beliau berhasil mempersunting puteri Adipati Magetan yang bernama R.A. Koening. Keduanya kemudian bebadra (mengambil tempat untuk tinggal) di tengah hutan jati di wilayah Lamongan yang kemudian berubah menjadi sebuah padepokan yang diberi nama padepokan Badu Wanar.
Dari dusun ini menurut cerita orang-orang tua, agama Islam disebarkan oleh Panembahan Agung Singodipuro dan anak cucu-cucunya ke desa-desa sekelilingnya sampai ke Ngimbang, Jombang, bahkan sampai ke wilayah Bojonegoro.
Untuk mengingat jasanya dalam menyebarkan agama Islam, oleh keturunannya sekarang telah didirikan lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah Sunan Giri Badu Wanar. Di samping itu di sana masih disimpan dengan baik benda-benda peninggalannya.

sumber : http://jawatimuran.wordpress.com/2012/11/15/padepokan-badu-wanar-penyebaran-agama-islam-di-kabupaten-lamongan/

3 comments:

  1. Di daerah badu wanar,adakah yg tahu sebuah nama yaitu Den Ngaejah,dengar dengar beliau itu masih keturunan sunan Giri yang ke 25,benarkah itu

    ReplyDelete
  2. Di Desa Kradenanrejo banyak sekali keturunan dari Giri. Sampai saat inipun ada Paguyuban dari keturunan giri tersebut. Paguyuban itu terutama dari Trah Raden Koyan. Konon Raden Koyan adalah keturunan Dari Panembahan Agung Badu. Paguyuban ini selalu mengadakan pertemuan setiap setahun sekali yaitu setiap hari ke-3 setelah Lebaran Idul Fitri.

    ReplyDelete